Jumat, 16 Desember 2011

Laporan Program Induksi Guru Pemula PIGP 2011: Laporan PIGP SDN 125 Batulappa 2011, Sabir, A.Ma.

Laporan Program Induksi Guru Pemula PIGP 2011: Laporan PIGP SDN 125 Batulappa 2011, Sabir, A.Ma.: LAPORAN KEPALA SEKOLAH Tentang PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA Nama Guru Pemula...

Laporan PIGP SDN 125 Batulappa 2011, Sabir, A.Ma.


LAPORAN KEPALA SEKOLAH
Tentang
PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA



 










Nama Guru Pemula                 : SABIR, A. Ma.
NIP.                                         : 19860327 201001 1 016


PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
UPTD DIKPORA KECAMATAN BATULAPPA
SDN 125 BATULAPPA
2010 / 2011











BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Mengawali dari sebuah opini mengenai tanggungjawab yang multifungsi sangatlah berpengaruh terhadap kinerja bagi seorang pendidik. Dalam situasinya, itu perlu diadakan pengembangan kepribadian yang profesional dalam menindaklanjuti peningkatan mutu pendidikan yang ada di sekolah. Perubahan demi perubahan sangatlah diperlukan untuk mengikuti alur perkembangan zaman yang kian mengglobal. Hal ini dapat pula terdeteksi melalui program-program pemerintah yang pada dasarnya telah dijalankan sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Maka dari itu sangatlah berguna jika dalam hal ini, sekolah juga ikut berpartisipasi dalam pengembangan sekolahnya masing-masing. Mengingat bahwa sekolah adalah salah satu instansi pemerintahan yang berperanan penting dalam pembangunan di Negara ini.
Pengembangan dan penilaian yang dilakukan terhadap guru pemula yang akrabnya disebut sebagai Program Induksi Guru Pemula (PIGP) diharapkan mampu menjadi sebuah motivator bagi kalangan guru pemula dalam mengenal, mengidentifikasi, menelaah, serta mengintrospeksi diri dalam hal mengatasi problema transisi dari bangku perkuliahan ke dalam sistem pemberdayaan aparatur negara. Selain itu, guru pemula juga diharapkan mampu menjadikan dirinya sebagai seorang yang profesional dalam mengemban amanat sebagai abdi Negara, berpedoman kepada nilai-nilai moril pancasila, mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi maupun golongan, serta mampu menjadi ikon bagi masyarakat.
Dalam mengemban tugas awal yang diamanatkan kepadanya, diperlukan  sebuah bentuk pengembangan pribadi disamping penilaian dari beberapa stake holder untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan kredibilitas seorang guru. Beradaptasi dengan lingkungan sekolah melalui program induksi, serta meningkatkan kemampuan dalam bidang pengolahan perangkat pembelajaran (PBM) yang nantinya akan sangat berpengaruh terhadap out put berupa mutu peningkatan sumber daya manusia melalui sekolah.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dewasa ini semakin mendapat perhatian yang serius. Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa yang miskin dengan sumber daya alam tetapi memiliki keunggulan kualitas sumber daya manusia berhasil menjadi negara yang makmur, kaya dan kuat. Sebaliknya bangsa yang mengandalkan sumber daya alam, bila ditangani oleh sumber daya manusia yang tidak berkualitas pada suatu waktu akan mengalami kekecewaan.
Tidak mengherankan bila dewasa ini, setiap bangsa semakin tekun mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Pendidikan adalah wahana pengembangan sumber daya manusia. Ini sejalan dengan falsafah bahwa manusia itu perlu pendidikan, tanpa pendidikan manusia tidak akan menjadi manusia yang utuh. Pendidikan adalah wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta kebijaksanaan pemerintah, peningkatan mutu pendidikan untuk semua jenjang pendidikan merupakan satu prioritas dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
.
1.2  Dasar
Dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia khususnya pada tenaga pendidik maka dipandang perlu melakukan tindakan awal yang mengacu pada dasar pelaksanaan teknis kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga ke depannya mampu menyatukan semua perangkat di dalamnya sehingga program pendididkan dapat terlaksana dengan maksimal meskipun harus melalui proses adaptasi bagi seorang guru pemula. Maka dari itu pemerintah segera melakukan suatu program yang mampu memotivasi para guru pemula untuk bisa membiasakan diri melakukan dan mengerjakan semua tugas pokok masing-masing pendidik tanpa harus merasakan canggung dan malu-malu saat melaksanakan tugas pokok tersebut. Melainkan mampu mengekspresikan kemampuannya dari berbagai kompetensi-kompetensi yang dimilikinya. Program ini didasari oleh beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, diantaranya :

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2010. Tentang Pengembangan dan Penilaian Induksi Guru Pemula.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Guru.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk SD/MI

Rencana Strategis Depdiknas tahun 2005-2009.

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas tahun 2005-2009.

1.3  Tujuan
Secara garis besarnya, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan yang paling utama dalam menjalankan tugas sebagai seorang tenaga pendidik. Namun dalam hal ini, pelaksanaan Program Pengembangan dan Penilaian Induksi Guru Pemula (PIGP) ini diharapkan mampu :
1.      Melahirkan guru yang profesional
2.      Mengarahkan kepada guru menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab.
3.      Menjadi wahana silaturahmi dan pengenalan antara guru pemula dengan guru-guru lainnya serta perangkat yang ada di dalamnya, baik siswa maupun orang tua siswa dalam hal ini adalah masyarakat sekitar.
4.      Menjadi tempat untuk menelaah dan mengidentifikasi kemampuan guru pemula melalui penilaian atas kinerja awal demi perbaikan lebih lanjut.




BAB II
RUANG LINGKUP
2.1  Data Sekolah
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 125 Batulappa terletak kurang lebih 70 km dari pusat kota Kabupaten. Tepatnya di wilayah Desa Bulisu, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang, propinsi Sulawesi Selatan . Sekolah ini berdiri kokoh sejak tahun 1975 di atas tanah yang luasnya 60 x 40 meter persegi. Kondisi bangunan dinilai sudah masuk pada wilayah standar bangunan yang layak untuk proses pembelajaran dan pendidikan. Ruang kelas yang cukup, serta fasilitas ruang kantor dan taman bermain bagi anak-anak didik yang memadai.
Lingkungan sekitar lebih dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan hijau yang sangat cocok untuk pengenalan siswa dan alam. Sekolah ini menampung sebanyak 92 anak didik yang sebagian besar diantaranya adalah siswa yang berasal dari golongan ekonomi lemah. Hal ini disebabkan karena factor utama berupa penghasilan pokok masyarakat di sekitar sekolah adalah bertani dan berkebun. Meskipun demikian, sangat diperlukan pemenuhan fasilitas yang terbilang moderen agar kiranya sekolah ini dapat bersaing dalam hal kualitas pencapaian pendidikannya menuju pembangunan kepribadian siswa nantinya yang searah dan selaras pembangunan di masa yang akan datang.
Berikut adalah nama-nama tenaga pendidik SDN 125 Batulappa tahun ajaran 2010/2011:
No
Nama
Alamat
PNS / PTT
Jabatan
Ket.
1
Hj. Saddiah, S.Pd.SD
Bulisu
PNS
Kasek

2
Syahrul, A.Ma.
Bacukiki
PNS
Guru Agama

3
Nurjamiah, S. Pd. SD.
Bulisu
PNS
Guru Kelas

4
Nuraminah, A. Ma.
Bulisu
PNS
Guru Kelas

5
Sabir, A. Ma.
Teppo
PNS
Guru Kelas
GP
6
Rosnani, S. Pd.
Bacukiki
PTT
Guru Kelas

7
Herni, S. Pd.
Pudete
PTT
Guru Kelas

8
Haris, A. Ma.
Bilajeng
PTT
Guru Penjas

9
Sumarni, A. Ma.
Bulisu
PTT
-

10
Nurhikmah
Bulisu
PTT
Guru Kelas


2.2  Data Guru Pemula
Guna kelancaran pelaksanaan dan sebagai bahan kelengkapan dari program induksi guru pemula, dianggap perlu untuk mencantumkan data guru pemula yang akan diinduksi. Diantaranya biodata, riwayat pendidikan, surat ketetapan dari pejabat yang berwenang, dan lain-lain yang dianggap perlu. Sebagaiman yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa guru pemula yang melalui program di sekolah ini hanya terdapat 1 orang. Jadi, kegiatan induksi guru pemula di sekolah ini terbilang mudah dan diharapkan bisa terlaksana secara efisien.
Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2010 pada SK CPNS guru pemula datang melapor di SDN 125 Batulappa dengan membawa surat ketetapan dari kepala daerah yang selanjutnya diteruskan kepada pihak sekolah untuk dilakukan penindaklanjutan dengan mengeluarkan surat perintah melaksanakan tugas (SPMT), yaitu tertanggal dikeluarkannya surat tugas ( 13 April 2010 ). Dalam kaitannya tersebut, diperoleh data bahwa guru pemula memiliki No.SK CPNS ; 813.2 / 986 / 2010 dengan nama lengkap Sabir, A.Ma. dan nomor Induk Pegawai adalah 19860327 201001 1 016. Kualifikasi pendidikan terakhir Diploma II (DII) PGSD lulusan Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2008. Tempat dan tanggal lahir yaitu dilahirkan di Teppo, tanggal 27 Maret 1986. Beralamat di Kelurahan Teppo, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang. (Rincian data terlampir).











BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1  Persiapan
Pada proses persiapan, guru pemula diberikan semacam wawasan